Kumpulan Pusi

PUISI TUK SAHABAT


Mega bertebaran di langit jingga sore itu.
Senandung kata bernada terbawa angin
Yang menari di sela reranting.
Bersuara merdu bak perindu merindu.

Wajah manis duduk di altar ketermanguan.
Menikmati penantian dalam kesendirian.
Mencari asa yang masih tertinggal di antara realitas.
Mungkinkah harap itu menjadi nyata.
Wujudkan impian dalam khayal.

Bilakah dermaga hidup terlabuhi.
Menukar sunyi dalam kegaduhan.
Menghadirkan keriangan dalam keramaian.
Menjadikan senandung cinta dari pencinta
Lebih bermakna...

Tarian waktu yang tak terhenti.
Berkuasa membawa diri pada masa dan ruang kepastian.
Musim semi itu akhirnya terjemput.
Pijar-pijar bahagia bergelayut di taman sang pencinta.
Menyesakan dada hingga tak mampu berkata

RENUNGAN SAHABAT


Terkadang dianggap tak mempunyai arah yang jelas
Hanya berlindung di balik syariat
Tak terinternalisasi nilai-nilai Islam dalam diri kader
Nilai-nilai Islam semakin tereduksi.

Mengapa gerakan lain hanya dengan semangat wahyu dan doktrinal
mampu bertahan sedangkan kita tak bisa?
Bukankah kita telah memiliki ciri-ciri gerakan ideal
Memiliki konsep teologi,kosmologi,epistemologi,sosiologi dan eskatologi.
Ataukah pragmatisme menjangkit pada diri kita
Hingga terkadang meruntuhkan nilai-nilai persaudaraan
Ataukah tak mampu menemukan makna persaudaraan di HMI

Sahabatku...
Rasa individualisme telah menempa diri kita
Bukankah kita ingin membentuk kebersamaan
Bukankah kebersamaan adalah kunci suatu perubahan
Individu tak bisa berbuat tanpa masyarakat
Mungkinkah konsep idealitas HMI tidak jelas
Sedang hedonisme sudah ada di tubuh HMI
Meski dilingkupi oleh syariat.

Sahabatku...
Mungkinkah tidak terjadi reorientasi kesempurnaan diri
Ataukah menganggap kesempurnaan diri tidak prinsipil
Hingga kebanyakan kita tidak bersikap arif
Ataukah kita tidak melakukan pembiasaan
Sedang kultur terbentuk dari pembiasaan

Perkaderan kita adalah perkaderan profetis
Perkaderan para nabi
Membentuk kader yang selalu ditempa masalah
Menjadikan sosok pendamba kelelahan
Hingga masalah menjadi suatu hal yang lumrah.

Sahabat...
Bukankah masalah yang kita hadapi
Adalah bagian terkecil dari penderitaan nabi
Bukankah para nabi memiliki kebesaran jiwa
Menanggung segala penderitaan alam,manusia dan binatang.

Ketika kita sudah beribadah
Lalu ditempa musibah
Mungkin ada ibadah yang belum terlaksanakan
Apakah pantas kita menyesal
Sedangkan bagi orang beriman tak akan mengenal kata penyesalan
Sebelum bertindak telah difikirkan secara matang

Sahabat...
Andai saja kalian tahu
Setiap butiran keringat yang mengalir di tubuh kita
Butiran kristal bening di sudut mata
Adalah bagian dari kenikmatan spiritual.

PUISI TUK TEMAN


Bagaimana kau akan tahu
Bagaimana kau akan tahu
Segala perasaan yang membebaniku
Sedang jarak memisahkan aku denganmu

Bagaimana kau akan tahu
Bahwa aku disini begitu mengingatmu
Sedang kita tak pernah berkata.

Bagaimana kau akan tahu
Hatiku tak mampu berpaling
Sedang dirimu selalu merasa ragu

Bagaimana....
1 Response
  1. pradiska Says:

    jaga persahabatn kita karena tanpa memiliki sahabat lebih sedih ketimbang tidak memiliki kekasih

    mampir ya
    http://pennakeriing.blogspot.com